Istana dan Greepeace Akui Bencana di Sumatera Karena Faktor Kerusakan Lingkungan

whatsapp image 2025 12 05 at 11.07.39

ketg : bencana di sumbar foto katadata

Jakarta –  Pihak istana akhirnya mengakui penyebab bencana banjir bandang  dan lonsor  di pulau Sumatera  (Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat) sesungguhnya bukan semata  karena  cuaca ekstrim melainkan karena kerusakan lingkungan.  

Dikutip  dari lama Detik.com,  Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa bencana di Sumatera bukan semata akibat cuaca ekstrem, tetapi ada pemicu kerusakan lingkungan.  Bahkan Teddy menyebut sekarang ini pemerintah sedang melakukan penyelidikan  secara serius.


Teddy memastikan pemerintah akan terus mengevaluasi dan menginvestigasi bencana yang terjadi di Sumatera, tanpa meninggalkan evakuasi dan penanganan kepada warga terdampak.

“Dan seiring dengan evakuasi dan penanganan sebagai fokus utama pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi secara menyeluruh terkait bencana ini,” ujarnya.

Foto diambil dari internet milik: Tribun News dan bbc

Sebelumnya aktivis   Greenpeace Iqbal Damanik dalam podcast di kanal You Tube  Abraham Samad Speak UP menjelaskan  faktor utama  penyebab bencana alam di Sumatera sesungguhnya karena kerusakan lingkungan yang sudah tidak terkendali lagi.  Bahkan Igbal dalam wawancara  tersebut yang dipandu langsung Ketua KPK periode 2011-2015 Dr. Abraham Samad S.H., M.H.,  menjelaskan   selama ini  sesungguhnya sudah banyak pihak yang memberi saran,warning  karena daerah ini termasuk esensial, namun semua tidak didengar bahkan diabaikan begitu saja.

‘’Hal yang menyedihkan bagi aktivis lingkungan adalah sesuatu yang sudah diprediksi, sudah diingatkan tapi kemudian benar menjadi kenyataan,’’ ujar Iqbal mengaku berduka atas tragedy bencana di Sumatera yang menelang korban hingga hampir ribuan orang meninggal termasuk yang belum ditemukan.

 Istana Bentuk Satgas

Penampakan tumpukan kayu gelondongan dalam bencana  banjir tersebut membuka  mata publik betapa parahnya aktivitas perambah hutan selama ini. Pihak istana  mengaku telah menerjungkan Satgas Penertiban  Kawasan Hutan ke Sumatera untuk mengusut kayu gelondongan tersebut.  Satgas ini terdiri atas lintas kementerian dan lembaga.   

Kapolri Listiyo Sigit menjelaskan sekarang ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman sumber  gelondongan kayu tersebut.  Sementara  Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengungkap ada indikasi gelondongan kayu terseret banjir di wilayah utara Sumatera berasal dari pembukaan kebun sawit. Hanif menyebut aktivitas pembukaan kebun sawit menyisakan potongan-potongan kayu tanpa dibakar.

Iqbal mendorong  warga untuk terus bersuara meminta pertanggungjawaban para pihak atas bencana di Sumatera.  Bahkan Iqbal menyebut  Menteri Bahlil, Raja Juli,  Zulhas dan Hanif adalah pejabat yang paling bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan di sana.  ‘’Seharusnya pejabat ini minta maaf dan mundur,’’ kunci Iqbal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top