ketg : bencana di sumbar foto katadata
Jakarta – Pihak istana akhirnya mengakui penyebab bencana banjir bandang dan lonsor di pulau Sumatera (Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat) sesungguhnya bukan semata karena cuaca ekstrim melainkan karena kerusakan lingkungan.
Dikutip dari lama Detik.com, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa bencana di Sumatera bukan semata akibat cuaca ekstrem, tetapi ada pemicu kerusakan lingkungan. Bahkan Teddy menyebut sekarang ini pemerintah sedang melakukan penyelidikan secara serius.
Teddy memastikan pemerintah akan terus mengevaluasi dan menginvestigasi bencana yang terjadi di Sumatera, tanpa meninggalkan evakuasi dan penanganan kepada warga terdampak.
“Dan seiring dengan evakuasi dan penanganan sebagai fokus utama pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi secara menyeluruh terkait bencana ini,” ujarnya.


Foto diambil dari internet milik: Tribun News dan bbc
Sebelumnya aktivis Greenpeace Iqbal Damanik dalam podcast di kanal You Tube Abraham Samad Speak UP menjelaskan faktor utama penyebab bencana alam di Sumatera sesungguhnya karena kerusakan lingkungan yang sudah tidak terkendali lagi. Bahkan Igbal dalam wawancara tersebut yang dipandu langsung Ketua KPK periode 2011-2015 Dr. Abraham Samad S.H., M.H., menjelaskan selama ini sesungguhnya sudah banyak pihak yang memberi saran,warning karena daerah ini termasuk esensial, namun semua tidak didengar bahkan diabaikan begitu saja.
‘’Hal yang menyedihkan bagi aktivis lingkungan adalah sesuatu yang sudah diprediksi, sudah diingatkan tapi kemudian benar menjadi kenyataan,’’ ujar Iqbal mengaku berduka atas tragedy bencana di Sumatera yang menelang korban hingga hampir ribuan orang meninggal termasuk yang belum ditemukan.
Istana Bentuk Satgas
Penampakan tumpukan kayu gelondongan dalam bencana banjir tersebut membuka mata publik betapa parahnya aktivitas perambah hutan selama ini. Pihak istana mengaku telah menerjungkan Satgas Penertiban Kawasan Hutan ke Sumatera untuk mengusut kayu gelondongan tersebut. Satgas ini terdiri atas lintas kementerian dan lembaga.
Kapolri Listiyo Sigit menjelaskan sekarang ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman sumber gelondongan kayu tersebut. Sementara Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengungkap ada indikasi gelondongan kayu terseret banjir di wilayah utara Sumatera berasal dari pembukaan kebun sawit. Hanif menyebut aktivitas pembukaan kebun sawit menyisakan potongan-potongan kayu tanpa dibakar.
Iqbal mendorong warga untuk terus bersuara meminta pertanggungjawaban para pihak atas bencana di Sumatera. Bahkan Iqbal menyebut Menteri Bahlil, Raja Juli, Zulhas dan Hanif adalah pejabat yang paling bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan di sana. ‘’Seharusnya pejabat ini minta maaf dan mundur,’’ kunci Iqbal.



