Polisi Indonesia Dicoret sebagai Polisi Humanis di Dunia

master selamat ginting.00 08 53 02.still002

Jakarta —  Semakin kuat desakan agar  institusi Kepolisian segera melakukan reformasi diri.  Pengamat Politik dan Pertahanan   dari Universitas Nasional (UNAS) Jakarta Dr. Selamat Ginting    berharap Kepolisian segera mereformasi diri. mengatakan bahawasanya kebencian dam kekecewaan  masyarakat terhadap kepolisian belakangan ini semakin memuncak. Dan fenomena itu harus segera di perbaiki.  Menurutnya,  cukup banyak  polisi yang baik.  Namun diperhadapkan pada situasi yang tidak biasa, hingga terjadi  tindakan yang tidak humanis saat pengamanan aksi unjuk rasa.  Kepolisian dan DPR, kata Selamet  adalah dua institusi  yang dinilai memiliki tingkat kepuasan publik yang rendah. Bahkan sekarang ini  kepolisian Indonesia  sudah dicoret dari komunitas polisi humanis di dunia.
‘’Maka ketika demo demo, saya pertanyakan juga, ke mana  pasukan dalmas (pengendalian masyarakat), ke mana pasukan sabhara. Inikan langsung Brimob,  ada apa?,’’ jelasnya saat tampil di  chanel youtube Abraham Samad   Speak UP.
‘’Saya lihat tanggal 28-30 Agustus nyaris lumpuh. Artinya polisi  tidak ada di mana- mana. Dia  konsentrasi untuk  mengamankan dirinya,’’  tambahnya.
Sebelumnya  mantan Wakapolri, Oegroseno  juga mengkritisi sistem pengamanan unjuk rasa yang dilakukan oleh pihak kepolisian di lapangan.  Bahkan menurutnya,  seandainya semua anggota Kepolisian di seluruh Indonesia paham betul pedoman pengamanan unjuk rasa di lapangan, maka tragedi akhir Agustus tidak perlu terjadi. Oegro juga menjelaskan pentingnya ada tim gabungan pencari fakta untuk mengungkap peristiwa dibalik tragedi unjuk rasa di penghujung akhir bulan agustus tersebut hingga menelan korban jiwa sebanyak 10 orang belum termasuk korban luka luka lainnya.  (ASA)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top